Nasib Evan Dimas dan sejumlah pemain Indonesia lain yang bermain di luar
negeri sedang ramai dibahas. Pernyataan teranyar Ketua Umum PSSI Edy
Rahmayadi meramaikan pembahasan ini.
Pembahasan soal Evan Dimas
dan para pemain Indonesia lain yang berkiprah di luar negeri ini terus
saja diperbincangkan. Ada yang mempertanyakan nasionalisme mereka jika
sampai harus merumput dan membela klub di negara lain.
Pada
prosesnya Evan Dimas cs bahkan sampai disebut-sebut bisa terancam tidak
dipanggil lagi ke tim nasional Indonesia jika bermain di luar negeri.
Sebelumnya, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria dengan cepat langsung menepis
rumor tersebut.
Pun begitu pembahasan jadi ramai lagi menyusul pernyataan Ketua Umum
PSSI Edy Rahmayadi dalam acara Malam Penghargaan Liga 1 di Hotel Mulia,
Jumat (23/12/2017) malam.
Saat memberikan kata sambutan di atas
panggung, Edy menyebut bahwa pesepakbola juga merupakan pejuang yang
membela negara. Ia menegaskan bahwa ketika ada panggilan dari negara,
siapa pun tak boleh menolak. Pria 56 tahun yang juga merupakan Panglima
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-37 itu turut
menyebut-nyebut akan melakukan pencoretan terhadap pemain.
Pernyataan
tersebut dilontarkan Edy dengan mimik datar. Layar besar yang berada di
belakangnya memperlihatkan wajah sejumlah pemain sedang tersenyum
ketika disorot kamera.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa sikap
darinya turut didasari pertimbangan bahwa timnas Indonesia sudah
ditunggu banyak event tahun depan, termasuk Asian Games 2018. "Tahun
2018 nanti akan ada sembilan event. Ini harus disiasati. Karena, Liga 1
main, Liga 2 main, dan ini bukti kita akan melewati jadwal padat," kata
Edy.
Pada kesempatan yang sama Edy, masih dengan ekspresi datar,
juga sempat melempar gurauan ke Cristian Gonzales yang masih saja
bermain dalam usia kepala empat karena itu bisa menghambat regenerasi.
Audiens tertawa, El Loco pun menanggapinya dengan tersenyum-senyum saja
bersama istrinya.
Pun demikian, pernyataan Edy, secara khusus
ketika menyoal "pencoretan", kembali memunculkan reaksi dan tanda tanya.
Apa artinya Evan Dimas dkk. terancam dicoret jika bermain di luar
negeri?
Sehubungan dengan itu, detikSport berusaha melakukan
klarifikasi kepada Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria demi menghindari
kesimpangsiuran. Ia menegaskan bahwa perkara dipanggil ke timnas atau
tidak bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan begitu saja.
"Bukan
tidak bisa main di Indonesia. Membela timnas itu menggunakan lambang
Garuda di dada, itu bukan sesuatu yang bisa ditawar, seperti halnya
janjian kita bisa atur," ujar Tisha.
"Ada prosesnya ke pelatihan
yang harus diikuti; training camp, ujicoba, penilain di kompetisi,
dilihat perkembangannya seperti apa. You in, you out (dipanggil atau
tidak) itu teknikalnya di pelatih. Kita tidak bisa menjamin karena ada
di pelatih. Jadi bolanya ada di teman-teman pemain, jadi tidak ada
konsekuensi apapun selain non-teknis (jika main di luar negeri)."
Semuanya
teknis, apakah ketika kita tidak ikut jadwal latihan program pelatih,
apakah pelatih ada kemungkinan pelatih melirik kita atau tidak,
mendispensasi kita atau tidak. Kalau memberikan dispensasi, bagaimana
dengan pemain yang lain. Itu pertimbangannya bersifatnya sangat teknis,
dari (Pelatih timnas Luis) Milla. Semua tim pelatih," tuturnya.
Tisha
kemudian menambahkan, "Jadi kami tidak melihat anak ke sini, ke sana,
tidak. Kita melihatnya memproteksi mereka, agar mereka bisa berkembang
sebagai pemain. Membanggakan bangsa."
- Home
- evan dimas
- news
- Sport
- timnas
- Soal Nasib Para Pemain Indonesia yang Bermain di Luar Negeri
Related Post
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar