Ternyata! Ini 3 Alasan Kenapa Boruto Nggak Seseru Naruto, Setuju Nggak Kamu?

Merasa serial anime Naruto lebih seru dari Boruto? Nggak perlu heran, karena 3 alasan akan ini berusaha menjawab kegelisahan hatimu itu !


Film Boruto: Naruto the Movie memang membuat fans Naruto menanti-nantikan petualangan sang anak Hokage Ketujuh itu. Namun setelah tayang lebih dari 30 episode, para pengikut setia Naruto mulai terpecah-belah karena ada yang merasa bahwa serial anime Naruto lebih seru dari Boruto tapi tidak sedikit juga yang berpendapat sebaliknya!
Kenapa bisa terjadi pertentangan pendapat? Apakah benar Naruto lebih seru dari Boruto? Melalui tiga alasan ini, DuniaGames akan berusaha menjawab pertanyaan besar dalam hatimu itu!

1. Penuh Konflik, Tapi Lebih Ringan


Ketika memasuki kisah Boruto, saya rasa kita semua sadar kalau generasi baru ini akan menghadirkan kisah yang berbeda dibanding sebelumnya. Bagaimana tidak? Usai Perang Dunia Shinobi Keempat, berbagai pihak dunia ninja berhasil memperbaiki hubungan dan akhirnya menciptakan dunia yang damai, tidak ada lagi peperangan layaknya di era Naruto, Minato, atau Hashirama yang penuh darah.
Hadirnya dunia yang damai ini bisa dibilang mencerminkan keadaan di dunia nyata -- Naruto dan Boruto adalah bacaan/tontonan genre shonen yang utamanya ditujukan pada anak laki-laki usia 12 sampai 18 tahun. Terbit di Jepang tahun 1999, di Indonesia sendiri manga Naruto pertama kali terbit pada 12 Mei 2004. Anggaplah kamu di saat itu berusia 12 tahun, maka di tahun 2017 ini kamu sudah berusia 21 tahun! Cerita yang dibuat untuk Boruto sudah tidak disesuaikan buat laki-laki di atas 20 tahun!
Perubahan target usia pembaca pun mencerminkan konflik yang terjadi dalam anime Boruto. Dari kisah berdarah-darah, mereka mau membuat cerita yang lebih relatable atau dekat dengan kehidupan sehari-hari kita; didukung dengan dunia ninja yang juga sudah terlihat modern seperti dunia nyata tempat kita tinggal.

Terlihat di episode-episode awal Boruto membantu teman-temannya mengalahkan 'emosi negatif.' Arc Chakra Hitam dan Nue itu akhirnya tampak seperti berusaha memberikan pesan moral yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari anak kecil dan remaja: jangan sampai terbebani dan termakan rasa bersalah atau rasa minder yang akan merusak dirimu dan melukai orang lain.
Sekalinya muncul ancaman yang lebih berat di arc Kirigakure, yaitu para Tujuh Ahli Pedang Baru, tiga di antara lawan baru itu dikalahkan tanpa perlawanan dan Boruto sendiri tidak mengalami luka serius. Tidak seperti yang terjadi pada Sasuke dan Naruto yang menumpahkan darah sampai setengah mati melawan Haku. Ancaman atau taruhan terhadap nyawa Boruto sangatlah kecil karena tidak ada konflik besar.
Poin pertama ini kemudian bisa disimpulkan oleh kata-kata Boruto saat berusaha menghentikan upaya Shizuma Hoshigaki mengacaukan Desa Kirigakure di Episode 29, bahwa pertempuran mereka hanyalah "perkelahian anak-anak saja".

2. Karena Memulai Lagi dari Nol


Selama mengikuti cerita Naruto dari awal sampai akhir, kita tidak hanya melihat perkembangan karakter dan kekuatan Naruto saja; awalnya dijauhi lalu perlahan-lahan mendapat teman dan diterima oleh warga Konoha, atau saat di Akademi dia tidak bisa mengeluarkan Bunshin no Jutsu dengan benar sampai bisa menguasai Rasenshuriken; tapi juga teman-temannya seperti Choji yang dulu tampak cupu tapi ternyata menyimpan kekuatan besar begitu termotivasi ucapan Jirobo atau Asuma.
Kita pun menyaksikan kekuatan puncak para ninja begitu memasuki dan mengakhir Perang Dunia Shinobi Keempat, di mana Hashirama dan Madara mempunyai kekuatan yang bisa menghancurkan gunung-gunung serta Naruto dan Sasuke mendapat chakra Rikudo Sennin demi mengalahkan musuh setangguh Kaguya Otsutsuki, makhluk antardimensi.
Begitu memasuki Boruto, kita harus melihat lagi para ninja generasi baru yang memulai perjalanan karir mereka dari Akademi dan tidak mempunyai kekuatan dahsyat seperti pendahulunya. Kita sudah terbiasa melihat Naruto yang bisa mengeluarkan ribuan klon Tajuu Kage Bunshin. Saat posisi karakter utama digantikan oleh Boruto yang maksimal hanya bisa mengeluarkan tiga Kage Bunshin, maka baik secara sadar atau tidak, terasa ada perubahan drastis dalam segi 'kehebohan'.
Kamu bisa bilang, "Ah, cerita Naruto juga awal-awalnya dari Akademi, kok!", tapi masa Akademi Naruto langsung berakhir dalam satu bab/episode saja. Gagal tes, mencuri gulungan, kalahkan si penjahat, dan lulus jadi Genin. Sementara selama setidaknya 36 episode, Boruto masih tetap menjadi murid Akademi; yang mana kembali mengacu pada poin pertama, tidak mungkin menghadapi konflik yang terlalu berat karena secara resmi saja mereka masih disebut sebagai 'calon ninja'!
Bisa dibilang cerita Boruto dan Naruto bertolak-belakang dengan Dragon Ball, di mana kita mengikuti terus petualangan Goku yang terus-terusan menjadi sangat kuat. Di satu sisi hal itu membuat kekuatan Goku kadang jadi agak fluktuatif tapi di sisi lain Akira Toriyama dan staf Toei Animation harus terus mengeluarkan lawan yang lebih kuat dari Goku -- menyelesaikan masalah pertama tadi, di serial ini taruhan dan ancaman terhadap nyawa para karakter utama ikut berkembang.

3. Gara-Gara Cuplikan Boruto Dewasa...!

Terakhir, masalah utamanya ada dari cuplikan Boruto melawan Kawaki. Kenapa? Sebenarnya ini berhubungan dengan dua poin sebelumnya.
Pertama adegan Boruto dewasa itu menunjukkan kalau di masa depan akan terjadi konflik besar yang bahkan menghancurkan Desa Konohagakure (untuk setidaknya yang kelima kalinya). Kedua, kita tahu Boruto akan bisa membangkitkan Jogan, menguasai kenjutsu sampai punya penampilan seperti Sasuke, dan memiliki kekuatan misterius berupa tato atau segel dari Momoshiki Otsutsuki.

Untuk saat ini tentu belum ada yang bisa menjawab, hanya saja perjalanan menuju terungkapnya Kawaki dan bangkitnya kekuatan-kekuatan baru Boruto sepertinya masih akan memakan waktu yang cukup lama. Munculnya Kara sebagai organisasi yang berhubungan dengan segel misterius itu juga tidak memberikan unsur ketegangan dan penasaran layaknya penampilan pertama Akatsuki melalui Itachi Uchiha dan Kisame Hoshigaki.
Sejauh ini sosok, peranan, dan tujuan Kara terhadap hidup Boruto masih 'terlalu' misterius. Siapa saja anggotanya itu? Apakah sebenarnya mereka masih berusaha membongkar segel misterius atau sudah sampai di tahap mereplikasinya? Benarkah mereka sudah tahu kalau Boruto adalah pemegang segel? Tidak seperti Itachi dan Kisame yang pertama kali muncul langsung memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan utama mereka yaitu menangkap para Jinchuuriki dan Bijuu. Ancaman langsung terhadap hidup Naruto dan membuat kita seketika penasaran, "Berarti ada berapa banyak orang yang mengejar-ngejar para Jinchuuriki?".
Perbedaan waktu antara manga dan anime Boruto juga membuat kita bakal harus melihat lagi adegan serupa; sama seperti saat anime Boruto mengadaptasi kisah Naruto Gaiden, Hari Naruto Menjadi Hokage, dan Boruto the Movie nantinya. Tentu lama-lama bakal terasa membosankan kalau mengulang-ulang adegan yang sama terus!

0 komentar